Mencatat Kinerja Positif, Mandiri Syariah Fokus Pada Pertumbuhan Yang Sehat dan Sustain
Calon nasabah tengah membuka rekening Mandiri Syariah secara online |
Jakarta
- PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) semakin memperkuat posisinya
sebagai bank syariah terbesar di Indonesia dengan mencatatkan kinerja triwulan
I 2020 yang semakin baik.
Indikator
bisnis Mandiri Syariah secara keseluruhan seperti aset, dana pihak ketiga,
pembiayaan dengan kualitas baik, margin, serta fee based income naik
signifikan.
Direktur
Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari menyampaikan seluruh Manajemen dan Pegawai
Mandiri Syariah bersyukur atas semua pencapaian Perusahaan selama triwulan I
tahun 2020.
“Alhamdullilah,
kami berterimakasih atas dukungan dan kepercayaannya seluruh Stakeholders
khususnya Nasabah kepada Mandiri Syariah. Juga dukungan Mandiri Group kepada
Mandiri Syariah baik melalui sinergi produk layanan dll,” ujarnya.
Hingga
akhir Maret 2020, Mandiri Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp368 miliar
naik 51,53% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba
ditopang pendapatan margin dan fee based income yang antara lain disumbang dari
transformasi bisnis digital.
Direktur
IT, Operation & Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii menambahkan
pengembangan fitur digital berdampak pada peningkatan jumlah pendapatan Fee
Based Income (FBI).
FBI
digital channel naik 36,97% dari Rp52,06 miliar per Maret 2019 menjadi Rp71,31
miliar per Maret 2020. Fee Based Income dari mobile banking berkontribusi
tertinggi dengan pertumbuhan sebesar 55,76% dari Rp8,04 miliar per Maret 2019
menjadi Rp12,52 miliar per Maret 2020.
Hingga
Maret 2020, user Mandiri Syariah Mobile (MSM) mencapai 1,15jt user dengan
jumlah transaksi sebanyak 8,5 juta transaksi.
“Insya
Allah kami akan selalu mengembangkan dan meningkatkan layanan digital demi
kemudahan dan kenyamanan nasabah,” kata Syafii. Melalui MSM nasabah dapat
melakukan pembayaran dengan QRIS, transaksi ke berbagai marketplace, pengisian
saldo e-wallet, dll.
“Bahkan
masyarakat bisa membuka rekening online #dirumahsaja. Ini adalah fitur pertama
yang dimiliki bank syariah di Indonesia. Dengan #dirumahsaja tentunya sejalan
dengan pesan Pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19,” tambahnya.
Sementara
itu, Direktur Finance, Strategy and Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho,
mengungkap sampai dengan Maret 2020 dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun
Mandiri Syariah tumbuh 16,94% dari Rp87,16 triliun per Maret 2019 menjadi
Rp101,92 triliun pada Maret 2020. Dari total dana tersebut, porsi low
cost fund mencapai 56,37%.
Pertumbuhan
low cost fund tersebut ditopang oleh Tabungan yang naik 14,82% dari semula
Rp35,25 triliun per posisi Maret 2019 menjadi Rp40,47 triliun per posisi Maret
2020.
“Alhamdullilah,
kenaikan tersebut menunjukkan kepercayaan nasabah kepada Mandiri Syariah
semakin meningkat. Buat kami ini adalah amanah yang akan kami jaga dengan
sebaik-baiknya sekaligus tekad untuk memberikan manfaat lebih bagi umat,” kata
Ade Cahyo.
Perolehan
DPK menjadikan aset Mandiri Syariah per akhir Maret 2020 mencapai Rp114,75
triliun atau naik 16,43% dari Maret 2019 yang sebesar Rp98,55 triliun.
Atas
pencapaian seluruh indikator bisnis diatas, Mandiri Syariah mencatatkan
kenaikan signifikan pada rasio laba terhadap ekuitas (return on equity/ROE) di
level 16,39% per Maret 2020 dan menjadikan Mandiri Syariah sebagai bank syariah
terbesar dengan rasio profitabilitas bank yang baik.
Hingga
Maret 2020, Mandiri Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp75,70
triliun, tumbuh 9,14% dari Maret 2019 yang sebesar Rp69,36 triliun. Pembiayaan
Segmen Konsumer (pembiayaan Kendaraan Berkah, Griya Berkah, Pensiun Berkah dan
Mitraguna Berkah) menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan tersebut.
Ade
Cahyo menuturkan pertumbuhan pembiayaan tersebut disertai perbaikan kualitas
yang terjaga baik dengan indikator penurunan NPF Net sebesar 34 basis points
(bps) dari 1,29% per Maret 2019 menjadi 0,95% per Maret 2020. Sementara, NPF
Gross turun 57 bps dari 3,06% di Maret 2020 menjadi 2,49 % per Maret 2020.
Pertumbuhan
pembiayaan memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan pendapatan margin
bagi hasil bersih yang tumbuh 6,33% (yoy) semula Rp2,1 triliun per Maret 2019
menjadi Rp2,23 triliun per Maret 2020. Sementara fee based income meningkat
18,91% dari Rp429 miliar per Maret 2019 menjadi Rp510 miliar per Maret 2020.
Sustainable
Finance
Sebagai
wujud kepedulian atas pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, Mandiri
Syariah bersama-sama Nasabah dan pegawai telah menyalurkan bantuan, diantaranya
2.500 Alat Pelindung Diri (APD), 100.000 masker, 20.000 bahan pokok yang
diberikan kepada Rumah Sakit dan masyarakat terdampak Covid-19 di Indonesia.
Total bantuan tersebut senilai Rp6,83 miliar.
Selain
bantuan di atas, Mandiri Syariah juga menyediakan layanan call center untuk
konsultasi dan informasi Covid-19 yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat,
penyediaan handsanitizer dan antiseptik bagi masyarakat yang membutuhkan,
pendampingan ODP dan PDP bersama Puskesmas dan tenaga medis, penyemprotan
desinfektan untuk 28 titik masjid, pesantren dan fasilitas, dan
lain-lain.
Sementara
itu Pegawai Mandiri Syariah berinisiatif menyisihkan gaji bulan Maret, April
dan Mei untuk membantu meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19 di
seluruh Indonesia. Selain menyelenggarakan aksi kepedulian, Mandiri Syariah
juga menggelar doa serentak bersama Stakeholders agar wabah segera usai.
“Insya
Allah, semangat meningkatkan kinerja didasari pada keinginan memberikan manfaat
lebih baik kepada umat melalui dukungan, kontribusi dan sinergi Nasabah serta
seluruh Stakeholders. Semoga apa yang kami lakukan dapat sedikit meringankan masyarakat
Indonesia,” tutup Toni EB Subari. (mr)
Comments
Post a Comment