Dukung Qanun 11, Mandiri Syariah Perluas Jaringan Kantor di Aceh
Aceh
- PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) terus berekspansi untuk memperluas
akses dan meningkatkan layanan bagi masyarakat di Negeri Serambi Mekah.
Untuk
itu, Mandiri Syariah menambah lima kantor cabang baru dan merelokasi tiga
kantor cabang eksisting yang berlokasi di Cabang Bank Mandiri (sharing office)
menyusul rencana penerapan Qanun No. 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan
Syariah.
Sesuai
Qanun No 11 tersebut seluruh layanan keuangan syariah di Provinsi Aceh harus
berbasis syariah. Saat ini sedang berlangsung masa transisi di mana layanan
konvensional harus sudah beralih ke syariah pada Januari 2022.
Direktur
Mandiri Syariah Anton Sukarna menjelaskan, perluasan jaringan kantor ini
dilakukan untuk memudahkan akses dan meningkatkan layanan bagi masyarakat Aceh
yang hendak membuka atau mengkonversi rekeningnya ke Mandiri Syariah.
"Sebagai
bank syariah terbesar di Indonesia, kami mendukung penuh implementasi Qanun
Bank Syariah di Aceh, dengan cara memperkuat infrastruktur jaringan serta
mempersiapkan produk dan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Aceh,” jelasnya.
Anton
menambahkan dengan adanya layanan office sharing ini nasabah dapat melakukan
transaksi perbankan secara full baik untuk layanan fasilitas pendanaan (buka
tabungan, deposito, giro dan transaksi sehari-hari) maupun pembiayaan.
Kelima
kantor cabang baru Mandiri Syariah tersebut adalah Kantor Cabang Pembantu (KCP)
Banda Aceh Peunayong di Jl. Pocut Baren Peunayong, KCP Banda Aceh Keutapang di
Jl. Mata le-Keutapang, KCP Banda Aceh Unsyiah Darussalam di Kampus Unsyiah,
KCP Bener Meriah di Jl. Syiah Utama No 92, dan KCP Idi Rayeuk di Jl.
Medan Banda Aceh.
Adapun,
kantor cabang hasil relokasi adalah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Banda Aceh
Ulee Kareng di Jl. T. Iskandar No. 1 Desa Lam Glumpang, KCP Takengon di Jl.
Sengeda No. 83, dan KCP Sabang di Jl. Perdagangan No. 70 Kota Bawah Barat, Kec.
Sukakarya.
Region
Head I Mandiri Syariah Ahmad Zailani menambahkan dengan perluasan ini, maka
jaringan kantor Mandiri Syariah di Aceh saat ini menjadi 36 outlet yang
didukung oleh 184 unit ATM Mandiri Syariah, Bank Mandiri dan jaringan ATM
Bersama. Serta didukung layanan digital meliputi Mandiri Syariah Mobile dan Net
Banking.
Ahmad
Zailani melanjutkan, penambahan kantor ini juga diharapkan dapat meningkatkan
aset Mandiri Syariah di Aceh yang mencapai Rp2,24 triliun per Maret 2020 naik
57,91% dari periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,41 triliun. Adapun per
akhir triwulan I 2020 aset Mandiri Syariah secara nasional mencapai Rp114,75
triliun naik 16,43% yoy. Nilai ini merupakan pencapaian tertinggi bank syariah
di Indonesia sampai dengan saat ini.
"Insya
Allah dalam waktu dekat akan dibuka lagi 7 cabang sharing office yang berlokasi
di Banda Aceh Hasan Batoh, Cut Meutia, Lhoksemawe, Biruen, Sigli, Kuala
Simpang dan Tapak Tuan," tambah Zailani.
Sementara
itu Corporate Secretary Mandiri Syariah Ahmad Reza menyampaikan saat ini
Mandiri Syariah terus berkoordinasi dengan Bank Mandiri sebagai induk
perusahaan dalam proses pengalihan aset ke Mandiri Syariah. "Tentunya kami
akan siap melanjutkan pengelolaan aset-aset Bank Mandiri di Aceh agar nasabah
dapat tetap mendapatkan layanan perbankan terbaik dari Bank Mandiri Group.
Alhamdullilah kami mendapat dukungan penuh dari Bank Mandiri selaku induk agar
perpindahan nasabah dan system berjalan baik,” jelasnya.
Hingga
Maret 2020, aset yang dimiliki Bank Mandiri di Aceh antara lain 47 kantor
cabang, serta lebih dari 200 ribu nasabah dengan portofolio dana pihak ketiga
sekitar Rp2 triliun.
Ahmad
Reza menambahkan pihaknya telah mengantungi izin untuk membuka Layanan Syariah
Bank (LSB) di seluruh kantor cabang Bank Mandiri di Aceh.
“Layanan
Syariah Bank ini akan membantu masyarakat untuk membuka rekening syariah,
melunasi Biaya Pelaksanaan Ibadah Haji (BPIH) serta memberikan informasi lain
terkait produk dan layanan syariah yang dibutuhkan,” katanya.
Untuk
kemudahan dan kenyamanan nasabah, Mandiri Syariah gencar melakukan transformasi
digital. Diantaranya meningkatkan dan mengembangkan fitur digital channel
seperti tarik tunai tanpa kartu ATM, transaksi pembayaran ke berbagai
marketplace, pengisian saldo e-wallet, pembayaran dengan QRIS dll.
“Bahkan
kini masyarakat sudah bisa membuka rekening online #dirumahsaja dengan cara
mendownload aplikasi Mandiri Syariah Mobile. Ini adalah fitur pertama yang
dimiliki bank syariah di Indonesia. Dengan #dirumahsaja tentunya sejalan dengan
pesan Pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19,” jelas Ahmad Reza.
Mengakomodasi
kebutuhan masyarakat untuk bertransaksi dan beribadah, Mandiri Syariah berupaya
menjadikan Mandiri Syariah Mobile sebagai Superaps, di mana dalam satu aplikasi
tersebut, nasabah bisa melakukan transaksi keuangan, berbagi melalui fitur
pembayaran zakat, sedekah, wakaf, kurban, sekaligus beribadah dengan adanya
fitur jadwal sholat, arah kiblat, lokasi masjid, juz amma, kutipan hadist,
hikmah, dll.
“Insya
Allah fitur-fitur Islami tersebut akan memudahkan nasabah untuk beribadah
terlebih bagi masyarakat Aceh yang dikenal sangat taat menjalankan syariat
agama,” tutup Ahmad Reza. (mr)
Comments
Post a Comment