Berumah di Atas 'Kandang Itik'
Berumah di Atas 'Kandang Itik'
Batubara, (Mimbar)
Kondisi tempat tinggal pasangan suami istri (pasutri) Hermansyah (26) dan Aini (24) warga Dusun II, Desa Gambus Laut, Kec Lima Puluh, Kab Batubara cukup memprihatinkan. Bekerja serabutan dan berpenghasilan pas-pasan membuat pasutri itu bersama seorang anaknya yang masih balita harus tinggal diatas 'kandang itik'.
Pondok kecil yang diperkirakan berukuran 3 x 4 meter dan terbuat dari kayu laut, beratap rumbia dan berdinding gedek seadanya hanya dapat dimanfaatkan untuk tempat tidur, sedangkan untuk kegiatan memasak dan mencuci, Aini terpaksa menggunakan tempat lain di sekitar pondoknya. Mirisnya lagi, aroma tak sedap turut pula membaringi kehidupan mereka sebab di bawah pondok kecil itu dijadikan kandang itik.
Kepada wartawan, Aini mengaku sudah sekitar setahun tinggal di pondok tersebut. "Sekitar satu tahun tinggal dipondok ini, kalau hujan kena tempias", sebutnya. Dia berharap adanya perhatian pemerintah agar mereka memiliki rumah yang layak huni.
Informasi dihimpun menyebutkan, sejauh ini belum ada bantuan renovasi rumah tidak layak huni dari pemerintah bagi keluarga penghuni 'kandang itik' tersebut.
Kepala Dinas Sosial Kab Batubara Drs Bahrumsyah, kepada Mimbar, Jum'at (27/4) melalui telepon membenarkan perihal tempat tinggal pasutri tersebut, bahkan Kadis mengaku telah melakukan peninjauan.
Menurut Kadis, bantuan rumah tidak layak huni memang menjadi prioritas pemerintah, akan tetapi dalam realisasinya ada syarat dan ketentuan. "Yang menjadi prioritas bantuan dari pemerintah diutamakan bagi mereka yang mempunyai tanah. Jika persyaratan terpenuhi maka bantuan dapat disalurkan," jelas Kadis Sosial. (kn)
Teks foto : Aini saat menggendong si buah hatinya di atas 'kandang itik' yang menjadi tempat tinggal mereka. (Mimbar/ist)
Comments
Post a Comment